Rabu, 14 Mei 2014

Download buku BSE

Hay sobat Blogger,kali ini saya akan memberikan tips untuk mendownload buku BSE dari situs resmi yang di buat oleh Kemdikbud.

Apasih buku BSE itu? Buku BSE atau Buku Sekolah Elektronik adalah buku digital yang berbentuk file .pdf dan dapat dilihat/dibuka dengan menggunakan komputer. Buku ini sangat praktis, dan mudah dibawa ke mana saja.

Berikut cara download buku BSE untuk SD, SMP, SMA/SMK



  1. Kunjungi website Kemdikbud di sini
  2. Sebelum kalian mendownload,kalian harus login terlebih dahulu, jika belum punya akun,kalian bisa sign-up di sini
  3. Jika sudah mempunyai akun kalian langsung bisa mendownload buku BSE tersebut, caranya :
  • pastikan dulu kalian sudah tau ingin mendownload buku apa,ntar takutnya kalian bingung :D 
  •  tinggal memilih jenjang sekolah kalian di samping kiri seperti gambar berikut 

  • setelah itu kita memilih buku mana yang akan kita download,contohnya saya akan mendownload buku B.Indonesia kelas 8, Contohnya seperti dibawah
  •  Pilih salah satu buku bahasa Indonesia,kemudian klik judul buku tersebut
  •  Kemudian klik gambar dibawah
  •  Setelah itu klik download
  Selamat kalian sudah bisa mendownload buku BSE dari bsekemdibud.go.id :-)

Senin, 12 Mei 2014

Sejarah Hari Pendidikan Nasional



Hay sobat blogger,kali ini saya akan memposting tentang sejarah hari pendidikan nasional.kalian tau tidak kapan hari pendidikan itu?yups..pasti kalian tau,yaitu pada tanggal 2 Mei,tapi apa kalian tau sejarah dan apa hari pendidikan itu?Posting kali ini akan memberi tahu sejarah tentang hari pendidikan.Disimak yah.... :D

Ki Hajar Dewantara,pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan nama ini?Yaitu sosok pahlawan yang sangat berpengaruh di dalam merintis pendidikan di Indonesia. Ia lahir di Yogyakarta pada 2 Mei 1889 dan diberi nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat yang berasal dari keluarga di lingkungan kraton Yogyakarta. Saat usianya genap 40 tahun ia berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara.

Ki Hadjar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) namun karena sakit ia tidak sampai tamat. Ia kemudian menjadi wartawan di beberapa surat kabar diantaranya Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia,  Kaoem Moeda,  Tjahaja Timoer dan  Poesara.  Tulisan-tulisan Ki Hadjar Dewantara pada surat kabar tersebut sangat komunikatif dan tajam sehingga mampu membangkitkan semangat patriotik dan antikolonial bagi rakyat Indonesia saat itu.

Di usia yang masih terbilang muda ia aktif melakukan propaganda pada organisasi Boedi Oetomo tahun 1908 untuk mensosialisasikan serta menggugah betapa pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara kepada masyarakat Indonesia. Pada 25 Desember 1912 bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, ia mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.

Karya-karya Ki Hajar Dewantara yang menjadi landasan dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia diantara adalah kalimat-kalimat filosofis seperti "Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri hadayani" yang artinya "Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan" menjadi slogan pendidikan yang digunakan hingga saat ini.

Ki Hajar Dewantara pernah menulis kritikan terhadap perayaan seratus tahun bebasnya Negeri Belanda dari penjajahan Perancis dibulan November 1913 dimana biaya perayaan tersebut ditarik dari uang rakyat Indonesia dan dirayakan ditengah-tengah penderitaan rakyat yang masih dijajah. Akibat kritikan tersebut ia dibuang ke Pulau Bangka oleh Gubernur Jendral Idenburg tanpa melalui proses pengadilan. Namun dua orang sahabatnya yaitu Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo membelanya melalui tulisan sehingga hukuman tersebut diganti menjadi dibuang ke negeri Belanda. 

Sekembalinya dari Belanda pada 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan sebuah perguruan bercoraknasional yang bernama Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa. Dari sinilah lahir konsep pendidikan nasional hingga Indonesia merdeka. 

Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Pengajaran Indonesia dalam  kabinet pertama Republik Indonesia. Ia juga mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1957.  

Atas jasanya dalam merintis pendidikan umum di Indonesia, Ki Hajar Dewantara dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 305 tahun 1959 tertanggal 28 November 1959, hari kelahiran Ki Hajar Dewantar yaitu tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa, tepatnya pada tanggal 28 April 1959  Ki Hadjar Dewantara meninggal dunia di Yogyakarta. Semoga jasanya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa selalu dicatat sebagai amal ibadah yang terus mengalir.Amin..............

Demikian posting dari saya, semoga bermanfaat bagi kita para pelajar dan semoga dengan mengetahui tentang sejarah penting ini kita dapat menjadikan negara kita ini menjadi negara yang selalu mengenang para pejuang kita, Amin.

Sabtu, 03 Mei 2014

Puisi

Hay sobat blogger,kali ini saya akan memberi beberapa puisi dari teman saya,di simak yah :) 

ILMU 





Ilmu,.... 
Buku sumbermu 
Guru perantaramu 
Sekolah tempat mencarimu 
Kau berkat hidupku 
Semua insan membutuhkanmu 
Tuk capai sukses nanti... 

 By : Livya Thania 



SAHABAT 

 Kau bagian terpenting dalam hidup singkatku 
Kau seperti saudara 
Masalahmu masalahku ku temukan kau di tempat menimba ilmu 
Tak pernah meninggalkanku 
Sedih , susah , canda tawa kucipta denganmu 
Ku mengenal dikau 
Separuh usiaku 
Begitu banyak ilmu yan dikau curahkan 
Kau membuatku mengerti arti hidup 
Kita terlahir bagai selembar kertas putih 
Dan tinggal kita lukis dengan tinta pesan damai 
Tak kulupa jasamu dimasa labilku... 

By : Livya Thania